Program Pascasarjana UMI Melaksanakan Ujian Tes Masuk Batch I Semester Ganji 2024

Makassar, PPs-UMI – Program pascasarjana (PPS) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar ujian tes masuk bagi calon mahasiswa baru program Magister dan Doktor batch satu semester ganjil tahun 2024.

Tes yang berlangsung secara online dan offline ini diikuti sebanyak 430 calon mahasiswa baru di 16 program studi PPS UMI.

Direktur PPS UMI Prof Dr Mursalim La Ekkeng S.E M.Si, ASEAN CPA, menerangkan bahwa terdapat dua jenis tes untuk camaba PPS UMI kali ini.

“Mereka akan mengikuti tes pertama yakni Tes Potensi Akademik (TPA) yang berisikan soal terkait Kemampuan Verbal, Numerikal, dan Berpikir Kritis. Jeis tes yang kedua adalah tes kemampuan bahasa Inggris (TOEFL),” jelasnya.

“Besar harapan kami untuk tahap II (batch II) nantinya minimal sebanyak 170 calon mahasiswa Magister dan Doktor, agar bisa melampaui target peminat semester ganjil ini sebanyak 600 Camaba. sambungnya.

Disi lain, pihaknya sangat selektif dalam menjaring mahasiswa baru di PPS UMI, mengingat UMI sudah terakreditasi Unggul, sehingga diharuskan menjaga kualitas.

“16 prodi yang dikelola PPs UMI, ada 8 sudah terakreditasi Unggul, saat ini PPs menuju akrediditasi internasional dalam rangka mensupport sepenuhnya UMI menjadi World Class University,” sebutnya.

Ia menyampaikan bahwa mahasiswa UMI harus memegang teguh pada visi UMI, melahirkan manusia berilmu amaliah, beramal ilmiah dan berakhlakul karimah serta berdaya saing tinggi’.

“Harapan kepada mahasiswa baru senantiasa belajar sungguh-sungguh agar sesuai sasaran visi-misi UMI. Calon Magister dan Doktor harus memiliki kompetensi dengan mengikuti perkuliahan secara aktif. Dimana peningkatan kompetensi nantinya bisa mencermin dari ilmu yang didapat di PPs UMI,” tutupnya.

Silaturahmi Pimpinan UMI Dengan Civitas Akademika PPs UMI

Makassar, PPs-UMI– Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar kunjungan silaturahmi dengan civitas akademika Program Pascasarjana (PPs) UMI di Aula Lantai 3 Gedung B PPs UMI pada Hari Senin (15/07/2024).

Rektor UMI Prof. Dr. H. Sufirman Rahman, SH.,MH. didampingi oleh Para Wakil Rektor UMI, Direktur PPs-UMI, Ketua LPM-UMI dan Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UMI serta dihadiri Pimpinan, Dosen, dan Tenaga Kependidikan PPs-UMI.

Rektor UMI Prof. Dr. H. Sufirman Rahman, SH.,MH. dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini UMI terus melakukan akselerasi untuk mewujudkan World Class University (WCU).

“Pimpinan UMI terus melakukan berbagai akselerasi, salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi top dunia mulai dari Universiti Malaya yang berada pada urutan 60 Dunia, National University Singapura Urutan 8 Dunia dan berbagai perguruan tinggi internasional lainnya untuk melakukan kolaborasi kegiatan tridharma perguruan tinggi tingkat internasional”, urainya.

Professor Fakultas Hukum UMI itu juga mengajak seluruh dosen program pascasarjana UMI untuk membenahi diri dengan kemampuan komunikasi internasional karna salah satu kriteria perguruan tinggi internasional adalah Dosen UMI menjadi pembicara di ruang internasional dan hal itu akan di implementasikan melalui MoU yang telah disepakati dengan perguruan tinggi internasional.

Kami Pimpinan UMI berharap seluruh elemen civitas akademika Program pascasarjana UMI menyusun program kerja dengan bercermin pada World Class University, tutupnya.

Selain sosialisasi World Class University (WCU) juga dipaparkan program MBKM yang didalamnya terdapat Program Praktisi Mengajar (PPM) melalui Rencana Kelas Kolaborasi (RKK).

Seminar International UMI-Universitas Malaya, Solidaritas untuk Palestina

Makassar, PPs-UMI ,Universitas Muslim Indonesia (UMI) gencar mendorong internasionalisasi lewat berbagai kegiatan. Salah satunya adalah dengan seminar internasional.

Seminar internasional yang dihelat UMI mengangkat berbagai topik kekinian. Isu soal inovasi Israel ke Palestina misalnya.

Kegiatan seminar antar bangsa kali ini dilaksanakan bekerjasama antara UMI dan Universiti Malaya. Sebelum seminar dimulai, pimpinan UMI dan Universiti Malaya menandatangani petisi dukungan untuk perjuangan Rakyat Palestina.

Seminar antar bangsa yang berlangsung online dan offline ini dipusatkan di aula PJJ, Gedung Program Pascasarjana UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sabtu (13/7/2024).

Kegiatan seminar ini menghadirkan puluhan pembicara dari kalangan dosen dan mahasiswa dari dua perguruan tinggi terkemuka di negaranya masing-masing.

Rektor UMI Prof. Dr. H Sufirman Rahman, SH MH, menerangkan, seminar internasional merupakan salah satu implementasi kerjasama yang telah dilakukan UMI dengan Universiti Malaya.

UMI, kata dia, sudah menargetkan sebagai perguruan tinggi kelas dunia World Class University (WCU). Olehnya, UMI terus memacu akselerasi tridarma perguruan tinggi dalam skala internasional.

“Insya Allah kita menargetkan World Class University, dan tentu ukuran perguruan tinggi tersebut itu apabila eksis di level dunia,” jelas alumni Fakultas Hukum (FH) UMI tersebut.

Sementara itu, Ketua Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Universiti Malaya Prof Mohd Roslan Mohd Nor menyebut bahwa ada beberapa konsentrasi kerja sama UMI dengan Universiti Malaya.

“Ada empat perkara utama, terkait pertukaran pelajar, kemudian lawatan dosen-dosen, lalu international conference, dan penelitian,” sebutnya.

Dalam seminar internasional ini, Universiti Malaya membawa 12 orang untuk memaparkan makalah dari sudut pandang kepakaran para pembicara.

Prof Mohd Roslan menambahkan kerja sama Universiti Malaya dengan UMI masih terbuka besar di berbagai bidang lain.

Adapun seminar dibagi menjadi tiga sesi dengan beragam pembicara dan tema, baik dari UMI maupun Universiti Malaya.

Sesi pertama hadir Prof Madya Faisal Ahmad Faisal Abdul Hamid, Prof Madya Aizan Ali Mat Zin, Dr. H Andi Bunyamin,M.Pd dan Dr. H Ahmad Hakim, M.Ag.

Sesi kedua Dr. Norhayati Hj Hamzah, Dr. Asyiqin Ab Halim, Dr. Muhammad Khalis Ibrahim, Dr. Shuaibu Gokaru, Prof H Baso Amang, Dr. Hj Nursetiawati, dan Dr. HM Ishak Shamad.

Sesi ketiga Encik Ainul Asyraf Lukman, Encik Muhamad Fikri Mohd Bakri, Encik Annuar Ramadon Kasa, Encik Adlin Shaimi bin Baharom, Fajri Dwiyama, Tasdin Tahrim, Juhri, dan Syarifa Raehana.