Seminar International UMI-Universitas Malaya, Solidaritas untuk Palestina

Makassar, PPs-UMI ,Universitas Muslim Indonesia (UMI) gencar mendorong internasionalisasi lewat berbagai kegiatan. Salah satunya adalah dengan seminar internasional.
Seminar internasional yang dihelat UMI mengangkat berbagai topik kekinian. Isu soal inovasi Israel ke Palestina misalnya.
Kegiatan seminar antar bangsa kali ini dilaksanakan bekerjasama antara UMI dan Universiti Malaya. Sebelum seminar dimulai, pimpinan UMI dan Universiti Malaya menandatangani petisi dukungan untuk perjuangan Rakyat Palestina.
Seminar antar bangsa yang berlangsung online dan offline ini dipusatkan di aula PJJ, Gedung Program Pascasarjana UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sabtu (13/7/2024).
Kegiatan seminar ini menghadirkan puluhan pembicara dari kalangan dosen dan mahasiswa dari dua perguruan tinggi terkemuka di negaranya masing-masing.

Rektor UMI Prof. Dr. H Sufirman Rahman, SH MH, menerangkan, seminar internasional merupakan salah satu implementasi kerjasama yang telah dilakukan UMI dengan Universiti Malaya.
UMI, kata dia, sudah menargetkan sebagai perguruan tinggi kelas dunia World Class University (WCU). Olehnya, UMI terus memacu akselerasi tridarma perguruan tinggi dalam skala internasional.
“Insya Allah kita menargetkan World Class University, dan tentu ukuran perguruan tinggi tersebut itu apabila eksis di level dunia,” jelas alumni Fakultas Hukum (FH) UMI tersebut.
Sementara itu, Ketua Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Universiti Malaya Prof Mohd Roslan Mohd Nor menyebut bahwa ada beberapa konsentrasi kerja sama UMI dengan Universiti Malaya.
“Ada empat perkara utama, terkait pertukaran pelajar, kemudian lawatan dosen-dosen, lalu international conference, dan penelitian,” sebutnya.
Dalam seminar internasional ini, Universiti Malaya membawa 12 orang untuk memaparkan makalah dari sudut pandang kepakaran para pembicara.

Prof Mohd Roslan menambahkan kerja sama Universiti Malaya dengan UMI masih terbuka besar di berbagai bidang lain.
Adapun seminar dibagi menjadi tiga sesi dengan beragam pembicara dan tema, baik dari UMI maupun Universiti Malaya.
Sesi pertama hadir Prof Madya Faisal Ahmad Faisal Abdul Hamid, Prof Madya Aizan Ali Mat Zin, Dr. H Andi Bunyamin,M.Pd dan Dr. H Ahmad Hakim, M.Ag.
Sesi kedua Dr. Norhayati Hj Hamzah, Dr. Asyiqin Ab Halim, Dr. Muhammad Khalis Ibrahim, Dr. Shuaibu Gokaru, Prof H Baso Amang, Dr. Hj Nursetiawati, dan Dr. HM Ishak Shamad.
Sesi ketiga Encik Ainul Asyraf Lukman, Encik Muhamad Fikri Mohd Bakri, Encik Annuar Ramadon Kasa, Encik Adlin Shaimi bin Baharom, Fajri Dwiyama, Tasdin Tahrim, Juhri, dan Syarifa Raehana.